|
|
Karier (ID) | |
---|---|
Produksi | North Sea Boats, Banyuwangi |
Mulai dibuat | 2005 |
Diluncurkan | 2012 |
Status | Tenggelam setelah terbakar di Lanal Banyuwangi, 28 September 2012 |
Karakteristik umum | |
Berat benaman | 219 ton |
Panjang | 63 meter |
Lebar | 16 meter |
Draft | 1,2 meter |
Tenaga penggerak | 4x MAN 1800 marine diesel engine @1.800 PK |
Kecepatan | 35 knot (maksimum) |
Jarak tempuh | 2000 nm (mil laut) |
Awak kapal | 29 |
Persenjataan | Misil antikapal C-705 Meriam otomatis Type 730 (7 laras kaliber 30 mm[1]) |
Spesifikasi
Kapal cepat dengan struktur utama terbuat dari konstruksi sandwich dengan lapisan kulit (face skin) dari komposit serat karbon (CFRP) yang lebih ringan daripada konstruksi metal ini memiliki panjang efektiv 60,7 meter serta digerakkan oleh empat unit mesin penggerak pokok. Kapal ini didesain sebagai kapal siluman (stealth) canggih yang dapat melaju dengan kecepatan tinggi serta mampu menembus ombak setinggi enam meter. Kapal ini diharapkan akan memperkuat jajaran Kapal Republik Indonesia (KRI) TNI AL yang sudah ada.Spesifikasi dasar dari kapal antara lain :
- Panjang keseluruhan (length overall) 63 meter
- Panjang kapal di permukaan air (lenght on waterline) 61 meter, panjang total 63 meter.
- Water draft 1,2 meter.
- Beam overall 16 meter
- Bobot 219 ton
- Berat bobot mati: 53,1 GT
- Kecepatan maksimum 35 knot
- Jangkauan (range) 2000 nm (mill laut)
- Mesin utama 4x MAN 1800 marine diesel engine nominal 1.800 PK [3]+ 4x waterjet MJP550.
Buatan Indonesia
KRI Klewang 625 layak menjadi kebanggaan rakyat Indonesia sebagai salah satu alutsista andalan yang berhasil diproduksi oleh industri pertahanan nasional. Pembuatan satu unit kapal berkode X3K dan berkelas Trimaran ini menghabiskan dana sekitar Rp114 miliar yang diambil dari Anggaran Belanja Modal (ABM) Devisa tahun anggaran 2009.Keberhasilan pembangunan kapal perang canggih dan berbahan dasar komposit sandwich dengan serat karbon oleh putra putri Indonesia di galangan kapal dalam negeri PT Lundin Industry Invest, Banyuwangi, tidak saja merupakan sejarah bagi bangsa Indonesia, akan tetapi merupakan juga yang pertama untuk kelas trimaran dalam sejarah industri perkapalan perang dunia.
Kapal perang berkelas KCR dan berbentuk trimaran yang pertama[4] ini diharapkan akan menjadi titik awal pembangunan kapal sejenis yang akan mampu meningkatkan kemampuan TNI AL, sehingga menjadi salah satu kekuatan yang disegani di kawasan regional. Selain itu, juga diharapkan dapat meningkatkan kemampuan industri militer dalam negeri agar mendapatkan pengakuan internasional.
0 komentar:
Posting Komentar